Pages

17 January 2015

PENYAKIT PADA GIGI, GUSI DAN MULUT

sakit gusi berdarah gingivitis
Sakit Gigi Karies & Periodental
Dari daftar 10 besar yang paling banyak dikeluhkan orang Indonesia, penyakit gigi serta mulut menempati peringkat pertama. Kesadaran dan perilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi & mulut Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih rendah. Indikasi ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut yang kian meningkat.

Ada dua penyakit mulut yang sering dialami

masyarakat yaitu karies gigi dan periodental. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang. Gejala karies (caries) ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.

Pada saat awal gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis. Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak.Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies.

Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita baik anak‐anak maupun orang dewasa. WHO juga menyatakan dua penyakit mulut yang utama adalah karies dan penyakit periodental.

Sedangkan penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam calculus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada leher gigi. Penyakit yang paling sering mengenai jaringan periodontal adalah gingivitis dan periodontitis.

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi bengkak dan berdarah pada tekanan ringan. Penderita biasanya tidak merasa sakit pada gusi. Gingivitis bersifat reversible yaitu jaringan gusi dapat kembali normal apabila dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi secara teratur.

Periodontitis menunjukkan peradangan yang sudah mengenai jaringan pendukung gigi yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif, biasanya dijumpai antara usia 30-40 tahun dan bersifat irreversible/tidak dapat kembali normal seperti semula, yaitu apabila tidak dirawat dapat menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi, abses periodontal dan bahkan kehilangan gigi dan bila gigi tersebut sampai hilang/tanggal berarti terjadi kegagalan dalam mempertahankan keberadaan gigi di dalam rongga mulut seumur hidup.

Penyebab kedua penyakit tersebut karena konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas atau salah dalam menyikat gigi dan terparah adalah tidak pernah memeriksakan kesehatan gigi sama sekali. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi terhadap pengetahuan sikap, dan perilaku seseorang untuk hidup sehat.