Pages

03 March 2014

8 ANGGAPAN PENYAKIT STROKE YANG SALAH

stroke myths in indonesia
Terapi Pasien Stroke
Salah satu penyebab terjadinya kecacatan dan kematian yang terus meningkat di Indonesia adalah penyakit stroke. Terjadinya diawali dengan gangguan peredaran darah otak secara mendadak yang menyebabkan gangguan fungsi saraf fatal seperti kelumpuhan anggota gerak (tangan, kaki, tubuh), gangguan bicara dan penurunan kesadaran. Informasi yang disampaikan oleh Organisasi Stroke Dunia begitu mengejutkan. Mereka menyatakan bahwa penderita stroke meningkat tajam di seluruh dunia khususnya di negara-negara berkembang. Kenapa di negara berkembang seperti Indonesia bisa lebih cepat peningkatannya?

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke ini secara menyeluruh, khususnya pada gaya hidup yang baik untuk mencegah stroke. Sehingga sampai saat ini masih terus berkembang mitos-mitos atau persepsi yang salah mengenai penyakit ini, antara lain:


1. Stroke Karena Guna-Guna/Santet
Masih terdapat anggapan di masyarakat khususnya di pedalaman bahwa penyakit stroke timbul karena di guna-guna, santet, teluh atau apapun namanya. Ini sangat mengkhawatirkan. Karena pendapat awal yang salah akan berlanjut pada penanganan yang salah. Jika mereka yang berpendapat bahwa stroke karena guna-guna kemudian mereka cenderung mencari pengobatan ke dukun, tabib atau pengobatan alternative lainnya. Program pendidikan kesehatan masyarakat oleh pemerintah harus lebih menjangkau mereka yang jauh dari kemudahan akses informasi, terutama sekali di daerah pedalaman.

2. Stroke Penyakitnya Orang Darah Tinggi / Hipertensi
Sebagian besar penderita stroke memang memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Akan tetapi banyak factor lain yang masih bisa jadi penyebabnya. Faktor-faktor tersebut ada yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak bisa dikendalikan.

Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan yaitu: hipertensi, diabetes, merokok, dan kadar kolesterol darah yang tinggi. Sedangkan factor yang tidak dapat diubah adalah usia tua, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga stroke. Ada seseorang yang memiliki tekanan darah normal, namun memiliki faktor risiko stroke yang lain seperti diabetes, merokok dan riwayat keluarga stroke. Maka dia tetap saja bisa menderita stroke.

3. Stroke Penyakitnya Orang Yang Sudah Tua
Dulu memang bisa dianggap benar persepsi ini, karena dulu penderitanya sebagian besar sudah berusia 50 tahun keatas. Akan tetapi beberapa tahun terakhir banyak penderita stroke yang masih berusia muda dan produktif, bahkan beberapa kejadian juga menyerang anak-anak. Kesimpulannya, stroke dapat menyerang semua usia. Ini karena gaya hidup yang telah berubah dan cenderung merusak tanpa disadari. Kebiasaan makan makanan cepat saji (fast food), minuman ringan (soft drink), kurang olahraga, menyukai kehidupan malam, kurang olah raga, merokok, minum-minuman beralkohol, dll.

Perkecualian untuk stroke pada anak, menurut jurnal medis adalah umumnya disebabkan oleh kelainan komponen darah dan pembuluh darah yang dibawa sejak lahir.

4. Stroke Penyakitnya Laki-Laki
Data menunjukkan sebaliknya. Ada data dari penelitian epidemiologi oleh Seshadri pada tahun 2007 menunjukkan bahwa stroke lebih sering terjadi pada perempuan. Angka kejadian stroke meningkat lebih dari 2 kali lipat pada perempuan yang memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Stroke pada perempuan meningkat tajam pada usia pasca menopause karena terkait dengan hilangnya efek proteksi pembuluh darah oleh hormon estrogen.

5. Stroke Hanya Satu Macam
Tidak tepat. Informasi dari Organisasi Stroke Dunia (World Stroke Organization) ada dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik yaitu penyumbatan di salah satu pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak. Sedangkan stroke hemoragik adalah pendarahan otak yang terjadi ketika pembuluh darah pecah. Risiko dari kedua stroke tersebut serupa, tetapi penanganan dan perawatannya sangat berbeda.

6. Stroke Tidak Bisa Dicegah
Salah Besar! Stroke dapat diupayakan untuk dicegah. Jika mau berusaha yang terbaik dan berdoa, maka kesehatan bisa terus terjaga. Pencegahan stroke harus dimulai dengan mengetahui faktor risiko stroke. Pengendalian faktor risiko stroke yang utama adalah hidup dengan gaya hidup yang sehat. Bentuk upayanya antara lain berhenti merokok, menormalkan kadar kolesterol darah, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan berat badan berlebih, lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga, mengurangi stress dan cek kesehatan rutin sangat dianjurkan.

7. Stroke Tidak Bisa Diobati
Semua dokter menyatakan bahwa stroke dapat diobati. Yang sangat perlu diperhatikan adalah untuk segera memberikan pertolongan ketika sudah muncul gejala stroke. Waktu tidak bisa ditawar karena seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa stroke ada 2 macam. Beda jenis maka beda penanganan.

Batas waktu penanganan stroke yang optimal adalah 3 - 4,5 jam pasca gejala serangan stroke muncul yaitu adanya gangguan fungsi saraf seperti kelumpuhan, kesulitan bicara dan penurunan kesadaran yang terjadi mendadak. Ketika gejala tersebut telah muncul segeralah bawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai diantaranya tersedianya dokter spesialis dan CT Scan kepala.

Semakin cepat mendapat pertolongan yang memadai, maka semakin besar kemungkinan terhindar dari kematian dan kecacatan akibat stroke

8. Stroke Adalah Akhir Dari Segalanya
Janganlah berputus asa dan berburuk sangka dengan kehendak Tuhan. Angka kematian akibat stroke bervariasi antara 20-30 persen. Artinya ap? Ada bukti bahwa 70 persen orang selamat dari serangan stroke. Mereka dikenal sebagai “the stroke survivors”.

Meskipun yang selamat dari stroke harus menerima bahwa kondisi tubuh mereka tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Mereka yang selamat memiliki derajat kecacatan yang bervariasi, mulai ringan sampai dengan berat. Setelah itu lanjutkan dengan tindakan rehabilitasi yang baik. Ada konsep neuroplastisitas yang memungkinkan perbaikan fungsi saraf sampai dengan 6 bulan pasca serangan stroke. Kurun waktu ini harus betul-betul dimanfaatkan.

Dan yang paling utama adalah memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat agar tidak mengalami stroke ulang. Tidak ada yang lebih berharga selain memiliki kehidupan yang sehat diantara keluarga yang saling menyayangi. Salam sehat dan semoga bermanfaat. (SOS)



credit picture: rhin.com