Imunisasi Polio |
Kemudian diikuti dengan Pekan Imunisasi Nasional yang telah dilakukan Depkes tahun 1995, 1996, dan 1997. Pemberian imunisasi polio yang sesuai dengan
rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1,5 tahun,5 tahun, dan usia 15 tahun.
Upaya ketiga adalah Survailance Acute Flaccid Paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan.
Tindakan lainnya adalah melakukan Mopping Up, artinya pemberian vaksinasi massal di daerah yang ditemukan penderita polio terhadap anak di bawah 5 tahun lanpa melihat status imunisasi polio sebelumnya.
Tampaknya dengan era glohalisasi di mana mobilitas penduduk dunia antarnegara sangat tinggi dan cepat mengakibatkan kesulitan mengendalikan penyebaran virus ini.
Selain pencegahan dengan vaksinasi polio, harus disertai dengan peningkatan sanitasi lingkungan dan higienis sanitasi perorangan untuk mengurangi penyebaran virus yang kembali mengkhawatirkan ini.
Langkah - langkah yang harus dilakukan dalam pencegahan dini terhadap polio yaitu :
- Jangan masuk ke daerah wabah
- Di daerah wabah sebaiknya dihindari faktor - fakror predisposisi seperfi tonsileklomi, suntik, dan lain – lain.
- Mengurangi aktivitas j asm ani yang berlebihan
- Pemberian imunisasi aktif seperti : Formarin Inactivated Virus (salk) yang diberikan melalui suntikan dan Live Attenuated Virus Vaccine (sabin) yang diberikan melalui oral.
- Lebih efektif dari vaksin salk
- Memberikan imunitas local dan humoral pada dinding usus
- Pemberiannya mudah dan harganya murah
- Imunitas cukup lama yakni 8 tahun
- Timbul zat anti sangat cepat
- Dapat dipakai di lapangan dan tidak memerlukan
- Waktu epidemi pembentukan zat anti tidak saja cepat tapi juga merangsang usus dan mencegah penyebaran virus
- Dapat dibuat dalam sel manusia dan tidak tergantung dari binatang
- Karena virus hidup, suatu saat mungkin menjadi ganas
- Virus vaksin dapat mencapai semua penghuni rumah
- Pada daerah panas, vaksin memerlukan rantai dingin yang baik
- Adanya kontradikasi bagi penderita dengan defisisensi imun dan penderita yang sedang diberi kortikosteroid/ imunosupresif
Imunisasi dasar diberikan ketika anak berusia 2 bulan, diberikan sebanyak 2 - 3 kali dengan interval pemberian 4 -6 minggu, booster diberikan pada usia 1,5 & 2 tahun dan menjelang usia 5 tahun dan 10 tahun. Vaksin ini mempunyai daya imunologi yang tinggi.
Vaksinasi dasar dimulai pada usia 3 bulan , diberikan 3 kalidengan interval 4-6 minggu. Suntikan ulangan diberikan setiap 1-2 tahun.
Keuntungan Imunisasi dengan vaksin salk
- Dengan dosis yang cukup, dapat memberikan imunitas humoral yang baik
- Karena tidak ada virus yang hidup, kemungklinan virus ganas tidak ada
- Dapat diberikan kepada anak – anak yang sedang mendapatkan kortikosteroid atau kelainan imunitas
- Sangat berfaedah di daerah tropis. dimana vaksin yang mengandung virus hidup/ lemah mudah rusak
- Pembentukan zat anti kurang baik
- Memerlukan beberapa ualangan suntikan
- Tidak menimbulkan imunitas local di usus
- Mahal
- Pembuatan sulit
- Dapat terjadi kecelakaan terkontaminasi dengan virus hidup yang masih ganas