Apendisitis |
Usus buntu adalah sebuah struktur seperti tabung yang bercabang pada pangkal usus besar (colon). Usus ini hanya setebal pensil dan biasanya panjangnya sekitar 7 cm. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan tidak memahami fungsi apendiks bagi tubuh. Sekarang kita tahu bahwa fungsinya adalah membantu membuat imunoglobulin, zat yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Imunoglobulin dibuat di banyak bagian tubuh. Jadi, mengangkat usus buntu yang meradang tampaknya tidak mengakibatkan masalah bagi sistem kekebalan tubuh.
Apendisitis jarang fatal saat ini, karena dapat disembuhkan dengan antibiotik dan pembedahan yang aman. Apendisitis memengaruhi 1 dari 15 orang dan laki-laki lebih berisiko daripada perempuan. Kondisi ini hampir tidak pernah memengaruhi anak di bawah 3 tahun dan paling sering terjadi pada orang berusia antara 10 dan 30 tahun.
Penyebab apendisitis adalah penyumbatan usus buntu (misalnya oleh kotoran), usus buntu berbelit, parasit (misalnya cacing), dan adhesi dinding usus. Benda asing dapat mengganggu pengosongan usus buntu sehingga menjadi pemicu untuk usus buntu. Hal ini sering terjadi dengan biji cabai, lebih jarang dengan biji tomat atau jambu biji. Apendisitis tanpa obstruksi usus buntu jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri enterococci, proteus atau bakteri ecoli. Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn juga dapat menyebabkan apendisitis. -SOS-
Sumber & Credit Picture: RS dr. Soetomo