Kompres Es Keseleo Kaki |
1. Istirahat Segera
Penderita keseleo harus segera mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Sangat dianjurkan untuk berbaring atau duduk nyaman. Dengan posisi tersebut akan memudahkan kita menganalisa bagian sendi mana yang terkilir.
Berhentikan seluruh aktifitas jika diagnose awal dirasakan sakit sekali oleh penderita. Apabila aktivitas terus berlanjut maka dikhawatirkan akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang tanpa kita menyadarinya.
2. Kompres Dingin (Icing)
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi. Jika belum ada tanda-tanda akan membaik, segeralah menemui dokter.
3. Perban
Tindakan ini untuk menstabilkan posisi antar tulang yang terkilir/cedera. Gunakanlah perban khusus (ace bandage) yang kuat tapi lentur. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit. Proses ini bisa bersamaan dengan tindakan pengompresan dingin/icing.
4. Meninggikan Posisi Yang Cedera
Angkatlah kaki atau tangan yang cedera sebisa mungkin harus lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
5. Berikan Alat Bantu Aktifitas
Jika memang kondisi masih memungkinkan dan dituntuk untuk terus melanjutkan aktifitas, maka berilah alat bantu seperti kursi roda atau crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Jika belum tersedia alat, maka bantulah dengan memapahnya.
6. Jangan Dipijat dan Diurut Langsung
sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. Pemijatan langsung akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan “menutup” (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Temuilah fisioterapis jika merasa perlu untuk dipijat.
Untuk membantu mengurangi rasa sakit juga dapat diberikan obat anti nyeri oral yang dijual di apotik umum. Akan tetapi disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan dosis yang tepat. Semoga bermanfaat. -SOS-
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi. Jika belum ada tanda-tanda akan membaik, segeralah menemui dokter.
3. Perban
Tindakan ini untuk menstabilkan posisi antar tulang yang terkilir/cedera. Gunakanlah perban khusus (ace bandage) yang kuat tapi lentur. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit. Proses ini bisa bersamaan dengan tindakan pengompresan dingin/icing.
4. Meninggikan Posisi Yang Cedera
Angkatlah kaki atau tangan yang cedera sebisa mungkin harus lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
5. Berikan Alat Bantu Aktifitas
Jika memang kondisi masih memungkinkan dan dituntuk untuk terus melanjutkan aktifitas, maka berilah alat bantu seperti kursi roda atau crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Jika belum tersedia alat, maka bantulah dengan memapahnya.
6. Jangan Dipijat dan Diurut Langsung
sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. Pemijatan langsung akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan “menutup” (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Temuilah fisioterapis jika merasa perlu untuk dipijat.
Untuk membantu mengurangi rasa sakit juga dapat diberikan obat anti nyeri oral yang dijual di apotik umum. Akan tetapi disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan dosis yang tepat. Semoga bermanfaat. -SOS-