Pages

04 March 2014

OBESITAS PADA ANAK

obesity children fast food soft drink
Kelebihan Berat Badan
Obesitas (obesity) atau kelebihan berat badan pada saat ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Mudah kita temui di lingkungan sekitar kita, anak-anak yang mengalami obesitas. Sebagaian orang tua menganggap tersebut hal yang wajar bahkan terkesan senang karena anaknya terlihat lucu. Wajarkah obesitas pada anak tersebut? Berbahaya atau tidak?

Yang paling mudah terlihat, dampak dari obesitas pada anak adalah kemampuan geraknya yang menjadi terbatas. Gangguan pernafasan juga mudah terlihat pada anak yang kelebihan berat badan. Timbunan lemak yang berlebihan pada tubuh anak juga mengganggu pertumbuhan organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang sempurna. Bahkan penyakit-penyakit yang dulu kita anggap hanya untuk orang dewasa seperti diabetes, darah tinggi dan penyakit jantung, kini juga telah banyak diderita oleh anak-anak. Penyakit-penyakit tersebut dapat ditimbulkan akibat dari obesitas.

Beberapa factor yang dapat menyebabkan obesitas pada anak, antara lain:

1. Faktor Genetik
Merupakan factor keturunan dari orang tua yang sulit dihindari. Bila orang tua memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.

2. Makanan Cepat Saji
Sebagian besar anak-anak sangat menyukai makanan cepat saji atau fast food. Padahal makanan jenis ini mengandung lemak yang tinggi. Lebih celakanya, makanan cepat saji tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Makanan Ringan Dalam Kemasan
Makanan jenis ini meskipun terkesan camilan ringan dan sedikit tapi memiliki dampak buruk yang lebih kompleks pada anak. Tidak hanya dapat memicu kegemukan tapi juga efek-efek buruk lainnya yang disebabkan oleh pemanis buatan, kemasan plastic, pewarna dan pengawet makanan.

4. Minuman Ringan
Sama dengan makanan cepat saji atau fast food, minuman ringan atau soft drink terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berefek pada cepatnya pertambahan berat badan pada anak. Rasa yang enak dan promosi yang gencar menjadikan anak-anak mudah mengenal dan menggemari minuman ini.

5. Kurangnya Aktifitas Fisik
Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Dari dulu hingga sekarang tetaplah sama. Yang membedakan adalah jenis permainannya. Dulu permainannya menuntut anak untuk bergerak secara fisik, seluruh tubuhnya. Permainan seperti petak umpet, engrang, kasti dan lain sejenisnya penuh dengan gerak fisik. Permainan sekarang? Cukup duduk didepan monitor TV atau computer bahkan dengan smartphone, anak-anak bisa sehari penuh tidak berpindah dari tempatnya semula.

Dari semua penyebab diatas, tentunya anak-anak yang masih lugu belum bisa memahami dan menyadarinya. Padahal bahayanya nyata. Maka merupakan tanggung jawab orang tua untuk menjaga anak-anak dari hal-hal yang membahayakan seperti yang disebutkan diatas. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat putra putri kita tumbuh sehat, baik secara fisik dan mental. Semoga bermanfaat, Salam Sehat Selalu Sekeluarga! -SOS-


Credit Picture: InsiderHealth.com